Selamat Datang di blog PHYSICS ini ! . Suatu kehormatan bagi Saya atas kunjungan anda ini. Saya sangat berharap kunjungan berikutnya.

Kata Seorang Staff

Kemarin, gathering pengurus Himasika ITS 13/14  di Kebun bibit Surabaya. Acara kumpul bareng yang mungkin menjadi acara kumpul terakhir di kepengurusan ini. Tak terasa sudah hampir berakhir, perasaan baru kemarin kita WP staff, raker, internalisasi, rapat, ngurus PW, PIH, KAMPINA, RADIASI, LENTERA, DT, UPGRADING, PS 2, TD, dan kawan kawannya.

Hanya TERIMA KASIH yang bisa kami (staff  F30) sampaikan buat mas mbak pengurus Himasika ITS 13/14 yang sudah mau menemani dan membimbing kami selama kepengurusan ini. Dan MAAF jika kami sering membuat kesalahan, terutama buat Kadep Sekdep dan Direktur  yang  punya anak – anak mbambet kayak Okta. :D

“Ketika staff salah, berarti kesalahan berasal dari Kadep Sekdepnya. Tapi ketika staff benar, belum tentu kebenaran itu dari Kadep Sekdepnya.” Kata pemateri (Mas Udin) di Upgrading 1 Dagri Himasika ITS 13/14
“Kadep Sekdep menggemban amanah yang penting. Kadep Sekdep akan merasa sangat bersalah ketika di akhir kepengurusan ada staffnya yang bilang: ‘mas mbak, saya gk dapat apa – apa saat saya menjadi staff disini’.” Kata pemateri (Mas Yusro) di Lentera 2 PSDM Himasika ITS 13/14

Dan dari palung hati yang paling dalam, terima kasih papii dan mamii DAGRI, papii sama mamii sudah menjadi orang tua yang baik bagi Okta, rina, pulung, lina, venny, sama fandy juga. Papii sama mamii gk perlu merasa bersalah atau apa itulah namanya. Soalnya, gara – gara di DAGRI, kami jadi tau caranya bikin dan majuin proposal SPJ LPJ, tau gimana cara menghargai orang lain, tau gimana caranya ngonsep sekaligus bikin acara besar kayak PW PIH UPGRADING. Maaf ya pii mii, kalau kami mbambet di DAGRI, telat rapat, telat bikin SPJ, telat maju proposal atau LPJ. Terima kasih sudah gk pernah marah – marah sama kami. Bagi Okta, papii sama mamii adalah Kadep Sekdep terbaik di kepengurusan ini :3 .

Eldas 1 " pengukuran kapasitans dengan metode jembatan wheatstone"



Abstrak—Telah dilakukan percobaan tentang pengukuran kapasitans dengan metode jembatan wheatstone yang bertujuan untuk menera kapasitans dari berbagai kapasitor yang dihubungkan seri, paralel, dan seri paralel. Prinsip yang digunakan adalah prinsip jembatan wheatstone, yaitu R1 dirangkai seri dengan C1 dan  R2 dirangkai seri dengan C2. Kemudian keduanya dihubungkan secara paralel. Pada percobaan kali ini digunakan tujuh variasi R1, yaitu 15 kΩ, 20 kΩ, 25 kΩ, 30 kΩ, 35 kΩ, 40 kΩ, dan 45 kΩ  dan dua variasi C1 yaitu 104 J dan 103 K . Dengan digunakan persamaan pada jembatan wheatstone, maka didapatkan nilai C2 hitung. Pada saat C2 ukur adalah 104 J atau 105 pF, C2 hitung rata-ratanya adalah 95308,39 pF. Sedangkan ketika C2 ukur adalah 103 J atau 104 pF, C2 hitung rata-ratanya adalah 2348,816 pF.

Eldas 1 "rangkaian seri dan pararel"



Abstrak—Telah dilakukan percobaan tentang rangkaian seri dan pararel yang bertujuan untuk mengetahui karateristik arus dan tegangan pada rangkaian seri dan paralel serta kombinasi seri paralel dari beberapa buah resistor. Percobaaan rangkaian seri dan paralel ini menggunakan prinsip hukum Ohm dan hukum Kirchoff. Digunakan dua macam percobaan, yaitu rangkaian seri dan paralel dengan 4 variasi tegangan yang tertera pada power supply. pada rangkaian seri nilai I selalu tetap dan nilai V berbeda untuk setiap resisror pada rangkaian. Sedangkan pada rangkaian paralel nilai V selalu tetap dan I berbeda karena berlaku hukum kirchoff.Pada rangkaian seri didapatkan nilai V hitung dan V ukur. Dimana pada percobaan ini hasil dari V hitung dan V ukur sebanding dan selisih sedikit. Pada rangkaian paralel, didapatkan nilai I hitung dan I ukur. Dan hasil dari I hitung berdeda cukup jauh dengan I ukur.

Kata KunciRangkaian Seri, Rangkaian Pararel, Tegangan, Arus.

Eldas 1 "Penggunaan Alat Ukur"



Abstrak—Telah dilakukan percobaan tentang penggunaan alat ukur yang bertujuan untuk mempelajari karateristik VOM pada pengukuran tegangan searah, tegangan bolak – balik, dan arus searah, serta menggunakan VOM untuk mengukur hambatan, arus, dan tegangan. Prinsip yang digunakan adalah medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang mengalir pada kawat tembaga yang dililitkan pada inti besi lunak didalam VOM. Medan magnet tersebut membuat timbulnya gaya –gaya Lorentz pada inti besi. Gaya Lorentz ini memiliki arah yang berlawanan dengan jarak tertentu. Sehingga inti besi dapat berputar, akan tetapi perputaran inti besi tersebut dibatasi oleh pegas spiral pada VOM. Hal ini ditujukan agar jarum dapat menunjukkan nilai tertentu dengan batas ukur yang telah ditentukan. Percobaan ini dibagi menjadi 3 bagian sesuai tujuan, yaitu mengukur tegangan searah, tegangan bolak-balik, dan arus searah menggunakan VOM. Pada percobaan pengukuran tegangan searah, digunakan 3 variasi tegangan sumber yaitu 5 V, 9 V, dan 12 V dan digunakan 2 resisitor 20 kΩ dan 33 kΩ. Nilai VAB ukur untuk setiap variasi secara berurutan adalah 2 V, 3,5 V, dan 4,5 V. Sedangkan nilai VBC ukur adalah 3 V, 5 V, dan 7 V. pada percobaan kedua yaitu pengukuran tegangan bolak-balik digunakan 3 variasi tegangan sumber yaitu 12 V, 15 V, dan 18 V dan digunakan 2 resisitor 33 kΩ dan 20 kΩ. Nilai VAB ukur untuk setiap variasi secara berurutan adalah 7 V, 9 V, dan 10,9 V. sedangkan nilai VBC ukur adalah 4,1 V, 5,1 V, dan 6,5 V. Dan pada percobaan ketiga yaitu pengukuran arus searah, digunakan 2 variasi tegangan sumber yaitu 5 V dan 9 V dengan 1 buah resistor 20 kΩ. Nilai I ukur untuk setiap variasi secara berurutan adalah 0,245 A dan 1 A.

Kata Kunci— arus searah,  galvanometer, hambatan, tegangan bolak-balik, tegangan searah, VOM.

Fisika Modern "Photovoltaic"



Abstrak—Telah dilakukan percobaan Photovoltaic yang bertujuan untuk mampu menjelaskan fenomena photovoltaic pada solar cell, mengetahui pengaruh intensitas cahaya lampu pijar terhadap daya output solar cell, mengetahui pengaruh lebar solar cell terhadap daya output solar cell, serta mampu mengetahui panjang gelombang cahaya terhadap daya output solar cell. Pada percobaan kali ini digunakan dua macam rangkaian, yaitu rangkaian paralel untuk mendapatkan nilai tegangan output dan rangkaian seri untuk mendapatkan nilai arus output. Dan terdapat 3 variasi untuk pengambilan data, yaitu variasi tegangan input, filter warna, dan luas solar cell. Hasil dari percobaan ini adalah pengaruh besar intensitas cahaya  sebanding dengan daya output solar cell, pengaruh lebar solar cell sebanding dengan daya output solar cell, dan panjang gelombang sebanding dengan daya output solar cell, padahal pada teori panjang gelombang akan berbanding terbalik terhadap daya output solar cell.


Kata Kunci Photovoltaic, solar cell, panjang gelombang cahaya, intensitas cahaya.

Fisika Modern " Daya emisi foton"




Kata Kunci— Daya Emisi Foton, Laser, Photodioda.

Fisika Modern "Radiasi Inframerah"


Abstrak—Telah dilekukan percobaan Radiasi Inframerah yang bertujuan untuk menentukan energy kalor yang diterima oleh air, untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap kalor, dan untuk mengetahui hubungan panjang gelombang dengan energi kalor. Percobaan ini dilakukan dengan cara mengukur suhu air pada tabung yang terkena cahaya dari lampu pijar dengan jarak tertentu. Data yang didapatkan pada percobaan ini adalah kenaikan suhu setiap selang 30 detik sebanyak 10 kali. Setelah suhu didapatkan maka akan dilakukan perhitungan untuk mencari nilai energi kalor dan panjang  gelombang. Hasil dari percobaan ini adalah rata-rata panjang gelombang saat menggunakan tabung hitam dan tabung dipolis. Ketika menggunakan tabung dipolis, secara berurutan saat daya lampu 40, 60, dan 100 watt, rata-rata panjang gelombangnya adalah 4,3069 x10-24; 4,34831x10-24; 2,48475 x10-24 meter. Sedangkan ketika menggunakan tabung hitam, secara berurutan saat daya lampu 40, 60, dan 100 watt, rata-rata panjang gelombangnya adalah 4,65891 x10-24;  3,74369 x10-24;  dan 3,34613 x10-24 meter.


Kata Kunciradiasi inframerah, energi kalor, panjang gelombang, suhu.


Fisika Modern "SPEKTROMETER"


Abstrak—Telah dilakukan percobaan spektrometer yang bertujuan untuk mempelajari teori spektrometer prisma dengan pendekatan eksperimental, menentukan indeks bias prisma kaca, menetukan panjang gelombang dengan menggunakan prisma yang telah dikalibrasi, dan mengamati spektrum warna cahaya dari panjang gelombang tertentu. Prinsip kerja spektrometer adalah dispersi cahaya oleh prisma yang ada didalam spektrometer. Proses dipersi ini terjadi karena perbedaan indeks bias antara kaca dan udara. Cahaya datang (cahaya polikromatik) yang melewati prisma akan dibelokkan mendekati garis normal prisma. Sedangkan cahaya yang keluar dari prisma akan terdispersi menjadi beberapa cahaya monokromatik dan dibelokkan menjauhi garis normal prisma. Dari hasil perhitungan, indeks bias prisma rata – rata adalah 1,868. Pada lampu gas hidrogen, panjang gelombang  cahaya warna merah adalah 2039,25 Å, warna jingga 1966,46 Å, warna kuning 1727,22 Å; warna hijau 1613,26 Å, warna biru 1392,30, dan  warna ungu 1302,87 Å. Sedangkan untuk lampu gas helium, panjang gelombang cahaya warna merah  adalah 2228,76 Å, kuning 1994,52 Å, warna hijau 1574,24 Å, dan warna ungu 1341,05 Å. Untuk kedua variasi lampu gas, nilai error panjang gelombang rata – rata adalah 68 %.

Kata Kunci—cahaya, dispersi, panjang gelombang, prisma, spektrometer.

Tetes Minyak Milikan





        Abstrak—Telah dilakukan percobaan yng berjudul Tetes Minyak Milikan. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan besar jari-jari tetesan minyak dan menentukan nilai muatan butiran minyak. Percobaan tetes minyak Milikan ini menggunakan prinsip bola jatuh. Data yang diperoleh berupa waktu naik dan waktu turun butiran minyak, serta besar tegangan sumber. Percobaan dilakukan dengan memberikan variasi pada sumber tegangan yaitu 200 V dan 300 V serta dilakukan perulangan sebanyak 7 kali setiap pengambilan data waktu naik dan waktu turun. Jari-jari diperoleh dari perhitungan berdasarkan penurunan rumus dari kesetimbangan tiga gaya (gaya stokes, gaya gravitasi, dan gaya Archimedes). Sedangkan nilai muatan butiran minyak diperoleh dari kesetimbangan 4 gaya (gaya stokes, gaya listrik, gaya gravitasi, dan gaya apung). Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa semakin besar beda potensial semakin kecil waktu yang dibutuhkan butiran untuk naik maupun turun sehingga semakin besar kecepatannya.    Dari perhitungan rata-rata diperoleh jari-jari butiran minyak pada variasi tegangan 200 volt dan 300 volt berturut-turut sebesar 1,988 x 10-5 m dan 2,295 x 10-5 m. Jika dirata-rata dari kedua jari-jari itu maka dihasilkan jari-jari sebesar 2,142 x 10-5m. Muatan tiap butiran pada variasi tegangan 200 volt dan 300 volt berturut-turut sebesar 4,696 x 10-18 C dan 5,872 x 10-18 C. Jika dirata-rata dari ketiga muatan itu maka dihasilkan rata-rata muatan sebesar 5,284 x 10-18C. Banyaknya muatan tiap butiran yaitu 32,984 muatan.

Kata Kunci—Medan listrik, viskositas, hukum Stokes.