Selamat Datang di blog PHYSICS ini ! . Suatu kehormatan bagi Saya atas kunjungan anda ini. Saya sangat berharap kunjungan berikutnya.

Fisika Modern "Radiasi Inframerah"


Abstrak—Telah dilekukan percobaan Radiasi Inframerah yang bertujuan untuk menentukan energy kalor yang diterima oleh air, untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap kalor, dan untuk mengetahui hubungan panjang gelombang dengan energi kalor. Percobaan ini dilakukan dengan cara mengukur suhu air pada tabung yang terkena cahaya dari lampu pijar dengan jarak tertentu. Data yang didapatkan pada percobaan ini adalah kenaikan suhu setiap selang 30 detik sebanyak 10 kali. Setelah suhu didapatkan maka akan dilakukan perhitungan untuk mencari nilai energi kalor dan panjang  gelombang. Hasil dari percobaan ini adalah rata-rata panjang gelombang saat menggunakan tabung hitam dan tabung dipolis. Ketika menggunakan tabung dipolis, secara berurutan saat daya lampu 40, 60, dan 100 watt, rata-rata panjang gelombangnya adalah 4,3069 x10-24; 4,34831x10-24; 2,48475 x10-24 meter. Sedangkan ketika menggunakan tabung hitam, secara berurutan saat daya lampu 40, 60, dan 100 watt, rata-rata panjang gelombangnya adalah 4,65891 x10-24;  3,74369 x10-24;  dan 3,34613 x10-24 meter.


Kata Kunciradiasi inframerah, energi kalor, panjang gelombang, suhu.



I.                   PENDAHULUAN

D
alam kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat hidup tanpa adanya cahaya. Di siang hari kita selalu disinari cahaya matahari yang  juga merupakan sumber kehidupan. Bahkan di malam hari kita masih menggunakan cahaya seperti cahaya lampu, senter, dan lilin.  Kehidupan manusia memang  sangat bergantung dengan cahaya.
Cahaya lampu menimbulkan radiasi, yaitu pancaran energy yang terus menerus dari permukaan semua benda.energi ini dinamakan energy radian dan dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Gelombang ini bergerak secepat kecepatan cahaya dan dapat melewati ruang hampa, dan juga melalui udara. Kalau melalui benda yang tak dapat dilewatinya, misal telapak tangan atau dinding kamar, gelombang itu akan diserapnya.
Perpindahan panas secara radiasi (pancaran) berbeda dari konduksi dan konveksi dalam bahwa tidak ada media yang diperlukan untuk perambatan.[4]
Selain itu, untuk menghitung energi panas yang dioancarkan oleh suatu benda dapat mengunakan persamaan
Q = m c ΔT………………….…        (2.1)
 Energi  radian dipancarkan oleh suatu permukaan per satuan waktu dan per satuan luas, bergantung dari sifat permukaaan yang bersangkutan dan pada suhunya. Pada suhu rendah, panjang gelombangnya relative lebih panjang. [3]
Radiasi termal didefinisika sebagai radiasi yang dipancarkan oleh suatu zat antara berdasar atas suhunya. Dengan kata lain pancaran radiasi termal diatur oleh suhu benda pemancarnya. Panjang gelombang yang dicakup oleh radiasi termal terletak kurang lebih antara 0,1 dan 100 µ. Daerah ini biasanya dibagi – bagi kedalam daerah ultraviolet, daerah yang tampak, dan daerah inframerah.[2]
Panjang gelombang yang dimana masing – masing kurva mencapai nilai meksimumnya, yang disebut dengan λ maks sebanding 1/T. didapati bahwa nilai tetapan bandingnya adalah
   λ maks . T = 2,898 . 10-3 .................... (2.2)
Hasil ini dikenal sebagai hukum pergeseran Wien. Istilah pergeseran merujuk ke kenyataan behwa puncak kurva intensitas bergeser jika suhu diubah.
Energi radiasi elektromagnetbuannya diserap dalam bentuk aliran kontinu gelombang, melainkan dalam disket kecil  yang disebut foton. Sebuah foton adalah sebuah kuantum enargi electromagnet yang diserap atau dipancarkan. Tiap – tiap foton dari radiasi mempunyai frekuensi v dan memiliki energi:
E = h . v….……………….    (2.3)
Dengan
 v = c / λ………….……….   (2.4)
Sehingga menjadi :
E = h . c / λ……….………                (2.5)
Dengan nilai h adalah tetapan planck yaitu :
h = 6,62618 x 10-34 J.s ………….… (2.6) [1]
Benda hitam adalah suatu benda yang pada suhu berapapun memancarkan atau menyerap jumlah radiasi semaksimum mungkin pada panjang gelombang tertentu. Radiasi yang dipancarka benda biasa tidak hanya bergantung pada suhu, tetapi juga pada sifat – sifat lainnya. Seperti sifat permukaannya dan  bahan pembuatnya. Jika sebuah benda sama sekali hitam, maka cahaya yang jatuh padanya tidak ada yang ia pantulkan. Pengertian benda hitam adalah suatu idealisasi karena semua permukaan memantulkan sebagian radiasi yang datang. Tetapi untuk keperluan laboraturium, suatu benda hitam dapat di kira kirakan sebagai sebuah rongga, seperti sebuah bola berongga yang dinding dalamnya dipertahankan pada suhu seragam T. jika dindingnya dilengkapi lubang kecil, maka radiasi yang memasukinya sebagian diserap dan sebagian dipantulkan pada permukaan dalamnya. Radiasi yang terpantul tersebut tidak akan langsung meninggalkan rongga tetapi berkali –kali membentur permukaan dalam rongga dahulu. Tiap kali berkas radiasi in terbentur, sebagian diserap.[1]

II.                  METODE

Berikut ini adalah skema kerja pada percobaan radiasi infra merah.
Gambar 2.1 : skema kerja percobaan radiasi inframerah

Pada percobaan kali ini, pertama – tama harus disiapkan beberapa alat dan bahan, air es, kotak untuk tempat percobaan, lampu pijar dengan 3 variasi daya, yaitu 40, 60, dan 100 watt, tabung hitam dan tabung yang transparan, dan thetmometer untuk mengukur kenaikan suhu.
Setelah itu air es dimasukkan di tabung transparan dan diukur 80 ml. Lalu tabung diletakkan didalam kotak. Kemudian lampu 40 watt dipasang di dalam kotak. Kemudian kotak ditutup dan diletakkan thermometer untuk mengukur suhu air. Setelah itu suhu air diukur sebelum lampu dinyalakan. Kemudian lampu pijar dinyalakan dan kenaikan suhu pada air diukur setiap 30 detik hingga 10 kali pengambilan data.
Kemudian lampu diganti dengan 60 watt dan 100 watt, dengan langkah yang sama pada percobaan sebelumnya. Setelah 3 variasi lampu sudah dilakukan pengambilan data, maka tabung diganti dengan tabung yang hitam. Sama dengan langkah sebelumnya yaitu menggunakan 3 variasi lampu.
Jadi data yang didapat pada percobaan radiasi inframerah kali ini adalah kenaikan suhu air setiap selang waktu 30 detik sebanyak 10 kali untuk setiap variasi tabung dan lampu pijar. Setelah kenaikan suhu didapatkan, maka energi kalor dapat di hitung. Dan jika energi kalor telah diperoleh, maka panjang gelombang dapat dihitung dengan menggunakan persamaan plank.

Gambar 2.2: Flow chart metode percobaan radiasi inframerah

III.               ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN


Setelah dilakukan percobaan radiasi inframerah, maka dapat diperoleh data berupa kenaikan suhu air dalam tabung, dan dapat diitung nilai energi kalor dan panjang gelombang  sebagai berikut:
3.1.1 Tabel data panjang gelombang saat digunakan tabung transparan dan lampu 40 watt.

kenaikan suhu ke-
ΔT
Q
Λ
1
1,5
0,12
1,6565x10-24
2
0
0

3
0,5
1,04
4,9695 x10-24
4
0
0

5
0,5
1,04
4,9695 x10-24
6
0
0

7
0,5
0,04
4,9695 x10-24
8
0,5
0,04
4,9695 x10-24
9
0
0

10
0
0


3.1.2        Tabel data panjang gelombang saat digunakan tabung hitam dan lampu 40 watt.
kenaikan suhu ke-
ΔT
Q
Λ
1
0,5
0,04
4,9695
2
0
0

3
0,5
0,04
4,9695
4
0
0

5
0,5
0,04
4,9695
6
0,5
0,04
4,9695
7
1
0,08
2,4847
8
0,5
0,04
4,9695
9
0,5
0,04
4,9695
10
0,5
0,04
4,9695

3.1.3        Tabel data panjang gelombang saat digunakan tabung transparan dan lampu 60 watt.
kenaikan suhu ke-
ΔT
Q
Λ
1
0
0

2
0,5
0,04
4,9695 x10-24
3
0
0

4
0,5
0,04
4,9695 x10-24
5
0,5
0,04
4,9695 x10-24
6
0,5
0,04
4,9695 x10-24
7
1
0,08
2,4847 x10-24
8
0,5
0,04
4,9695 x10-24
9
0,5
0,04
4,9695 x10-24
10
1
0,08
2,4847 x10-24

3.1.4        Tabel data panjang gelombang saat digunakan tabung hitam dan lampu 60 watt.
kenaikan suhu ke-
ΔT
Q
λ
1
0,5
0,04
4,9695 x10-24
2
0,5
0,04
4,9695 x10-24
3
0,5
0,04
4,9695 x10-24
4
0,5
0,04
4,9695 x10-24
5
0,5
0,04
4,9695 x10-24
6
1
0,08
2,4847 x10-24
7
2,5
0,2
9,939 x10-25
8
1,5
0,12
1,656 x10-24
9
1
0,08
2,4847 x10-24
10
0,5
0,04
4,9695 x10-24

3.1.5        Tabel data panjang gelombang saat digunakan tabung transparan dan lampu 100  watt.
kenaikan suhu ke-
ΔT
Q
λ
1
0,5
0,04
4,9695 x10-24
2
0,5
0,04
4,9695 x10-24
3
1
0,08
2,4847 x10-24
4
1
0,08
2,4847 x10-24
5
1,5
0,12
1,6565 x10-24
6
2
0,16
1,2424 x10-24
7
1
0,08
2,4847 x10-24
8
1,5
0,12
1,6565 x10-24
9
2
0,16
1,2424 x10-24
10
1,5
0,12
1,6565 x10-24

3.1.6        Tabel data panjang gelombang saat digunakan tabung hitam dan lampu 100  watt.
kenaikan suhu ke-
ΔT
Q
λ
1
1
0,08
2,4847 x10-24
2
1
0,08
2,4847 x10-24
3
0,5
0,04
4,9695 x10-24
4
2,5
0,2
9,939 x10-25
5
0,5
0,04
4,9695 x10-24
6
0,5
0,04
4,9695 x10-24
7
0,5
0,04
4,9695 x10-24
8
2,5
0,2
9,939 x10-25
9
1,5
0,12
1,6565 x10-24
10
0,5
0,04
4,9695 x10-24

            Dari data yang telah didapatkan, terlihat bahwa terdapat variasi lampu yaitu dengan daya 40, 60, dan 100 watt. Selain itu juga ada variasi tabung yaitu tabung transparan dan tabubg hitam. Variasi lampu dengan daya yang berdeda ini untuk mengetahui apakah intensitas cahaya yang diberikan oleh lampu berpengaruh terhadap perubahan suhu air pada tabung. Sedangkan penggunaan variasi tabung ini untuk mengetahui pengaruh penyerapan energy kalor yang dipancarkan oleh tabung terhadap tabung. Karena jika menurut teori, ketika cahaya dipancarkan pada benda yang permukaannya hitam, maka cahaya tidak dipantulkan melainkan diserap pleh benda hitam tersebut. Jika energi kalor pada cahaya tersebut diserap, maka air didalam tabung hitam tadi akan lebih panas dibandingkan dengan air pada tabung transparan.
            Data hasil perhitungan yang didapatkan pada percobaan ini salah satunya adalah panjang gelombang. Faktor – faktor yang mempengaruhi besar panjang gelombang ini adalah besarnya energi kalor yang dipancarkan oleh lampu, yaitu berkaitan dengan daya lampu, jarak antara lampu dan tabung, akan tetapi dalam percobaan ini tidak ada variasi jarak lampu terhadap tabung.
            Lampu pijar juga mengeluarkan cahaya inframerah. Radiasi yang dipancarkan oleh lampu tersebut diterima oleh tabung. Pada tabung yang transparan, sebagian cahaya dipantulkan dan sebagian diserap. Sedangkan pada tabung hitam, cahaya yang datang akan diserap semuanya karena termasuk benda yang permukaannya sama sekali hitam. Jadi suhu air pada tabung hitam akan lebih tinggi dari pada air di tabung transparan. Akan tetapi jika yang berlaku adalah persamaan (2.1) maka seharusnya yang diukur adalah perubahan suhu tabung, bukan suhu air. Karena yang terkena radiasi yang dipancarkan oleh lampu adalah tabung bukan air pada tabung.
            Dari data yang telah didapatkan, dilakukan perhitungan untuk mencari nilai kalor yang dipancarkan oleh lampu dengan menggunakan pesamaan (2.1). Setelah itu dilakukan perhitungan untuk mencari nilai panjang gelombang dengan menggunakan persamaan (2.5). Sehingga diperoleh hasil berupa nilai panjang gelombang untuk setiap variasi lampu dan tabung. Ketika menggunakan tabung transparan, secara berurutan saat daya lampu 40, 60, dan 100 watt, rata-rata panjang gelombangnya adalah 4,3069 x10-24; 4,34831x10-24; 2,48475 x10-24 meter. Sedangkan ketika menggunakan tabung hitam, secara berurutan saat daya lampu 40, 60, dan 100 watt, rata-rata panjang gelombangnya adalah 4,65891 x10-24;  3,74369 x10-24;  dan 3,34613 x10-24 meter.
Dapat diilihat dari data tersebut, bahwa untuk setiap kenaikan suhu, panjang gelombangnya akan semakin kecil. Sehingga nilai panjang gelombang berbanding terbalik terhadap kenaikan suhu.

IV.              KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa energi kalor yang diterima oleh air ketika menggunakan tabung transparan , secara berurutan saat daya lampu 40, 60, dan 100 watt, rata-rata energi kalornya adalah 0,056 J; 0,05 J; 0,1 J. Sedangkan ketika menggunakan tabung hitam, secara berurutan saat daya lampu 40, 60, dan 100 watt, rata-rata 0,045 J; 0,072 J; 0,088 J. Pengaruh suhu terhadap kalor adalah berbanding lurus. Sedangkan hubungan antara panjang gelombang dan energi kalor adalah berbanding terbalik.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada asisten, rekan – rekan praktikan radiasi inframerah, dan semua pihak terkait praktikum radiasi inframerah dalam melakukan percobaan dan penyelesaian laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Krane, Kennent S. 1992. Fisika Modern. Universitas Indonesia. Jakarta.
[2]. Kreith, Frank. 1997. Prinsip-Prinsip Perpindahan Panas. Erlangga. Jakarta
[3]. Sears Zemasnky. 1962. Fisika Untuk Universitas. Bina Cipta. Bnadung.
[4]. Welty, Wick, and Wilson.1969. Fundamental of Momentum, Heat, and Mass Transfer. Jonh Wiley and Sons. Canada.

0 komentar:

Posting Komentar