Selamat Datang di blog PHYSICS ini ! . Suatu kehormatan bagi Saya atas kunjungan anda ini. Saya sangat berharap kunjungan berikutnya.

Fisika Modern "Photovoltaic"



Abstrak—Telah dilakukan percobaan Photovoltaic yang bertujuan untuk mampu menjelaskan fenomena photovoltaic pada solar cell, mengetahui pengaruh intensitas cahaya lampu pijar terhadap daya output solar cell, mengetahui pengaruh lebar solar cell terhadap daya output solar cell, serta mampu mengetahui panjang gelombang cahaya terhadap daya output solar cell. Pada percobaan kali ini digunakan dua macam rangkaian, yaitu rangkaian paralel untuk mendapatkan nilai tegangan output dan rangkaian seri untuk mendapatkan nilai arus output. Dan terdapat 3 variasi untuk pengambilan data, yaitu variasi tegangan input, filter warna, dan luas solar cell. Hasil dari percobaan ini adalah pengaruh besar intensitas cahaya  sebanding dengan daya output solar cell, pengaruh lebar solar cell sebanding dengan daya output solar cell, dan panjang gelombang sebanding dengan daya output solar cell, padahal pada teori panjang gelombang akan berbanding terbalik terhadap daya output solar cell.


Kata Kunci Photovoltaic, solar cell, panjang gelombang cahaya, intensitas cahaya.

 

I.                   PENDAHULUAN

D
i era global seperti sekarang ini, selalu muncul inovasi – inovasi baru untuk membuat energi alternatif. Mulai dari pembangkit listrik tenaga air hingga energy cahaya digunakan sebagai sumber energy alternatif. Karena energi cahaya adalah salah satu energi alternatif yang bisa dikonversikan menjadi energi listrik. Setelah dilakukan beberapa kali penelitian, para ilmuan pun mampu mengkonversikan energy cahay menjadi energi listrik. Solar cell adalah sebuah peralatan yang digunakan untuk mengkonversi energi cahaya menjadi enegi listrik. Dengan menggunakan solar cell, maka dapat diketahui fenomena photovoltaic.
Photovoltaic erat kaitannya dengan cahaya, terutama dengan cahaya matahari. Cahaya dibagi menjadi dua jenis, yaitu cahaya polikromatik dan cahaya monokromatik. Cahaya polikromatik adalah cahaya yang terdiri atas banyak warna dan panjang gelombang. Contoh cahaya polikromatik adalah cahaya putih. Adapun cahaya monokromatik adalah cahaya yang hanya terdiri atas satu warna dan satu panjang gelombang. Contoh cahaya monokromatik adalah cahaya merah dan ungu. Cahaya putih akan terurai menjadi cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Cahaya-cahaya ini memiliki panjang gelombang yang berbeda. Setiap panjang gelombang memiliki indeks bias yang berbeda. Semakin kecil panjang gelombangnya semakin besar indeks biasnya. Indeks bias cahaya tersebut adalah ungu > nila > biru > hijau > kuning > jingga > merah. Sehingga cahaya merah memiliki panjang gelombang terbesar.
Photovoltaic adalah sebuah teknologi yang menghasilkan arus DC. Daya diukur dalam watt atau kilowatt dari semikonduktor ketikamereka diterangi oleh photon. Dalam pengertian matematik yang sesungguhnya, photon tidak memiliki ukuran fisik dan mereka tidak dapat dibelah karena mereka tidak memiliki unsur – unsur penyusun dirinya. Daya elektrik yang dihasilkan, panjang gelombangnya sama dengan sinar matahari didalam solar cell. Ketika cahaya berhenti, daya elektrik juga berhenti. Solar cell tidak membutuhkan pengisian ulang seperti baterai. Beberapa telah melanjutkan operasi diluar ruangan diatas tanah, atau diluar angkasa untuk lebih dari 30 tahun.
            Beberapa keuntungan yang didapatkan dari photovoltaic adalah untuk memenuhi sumber daya secara luas dan pada dasarnya tidak terbatas, tidak ada pancaran, serta tidak ada pembakaran atau radioaktif yang dibuang, kemusian harga operasional yang murah, lalu tempatnya tidak berpindah – pindah, pemasangan yang cepat, dapat diintegrasikan kedalam pembangunan struktur yang baru, dan sebagainya. Namun dari banyak keuntungan, yang didapat dari photovoltaic, ada juga kerugian yang didapatkan, seperti bahan bakar yang sangat panjang ( cahaya matahari adalah umumnya mempunyai energi massa jenis yang yang rendah), pemasangannya relative tinggi harganya, alat bantunya tidak terlalu tahan uji, serta kurangnya efisiensi unsur ekonomi dalam penyimpanan energi. Jadi pada photovoltaic pun punya keuntungan dan kerugian sendiri. [2]
Pada solar cell akan dihasilkan I output dan V output, sehingga dapat diperoleh nilai daya output berdasarkan persamaan
P = V. I ……………………… (1.1) [3]
            Semikonduktor adalah bahan dasar untuk komponen aktif dalam alat elektronika, digunakan misalnya untuk membuat dioda. Dioda adalah komponen elektronik yang dapat melewatkan arus pada satu arah saja. [1]

II.                  METODE

Berikut ini adalah skema kerja pada percobaan photovoltaic.
Gambar 2.1: skema kerja pengukuran arus pada photovoltaic

DSC_0225
Gambar 2.2: skema alat pengukuran tegangan pada photovoltaic

Percobaan ini dibagi menjadi dua, yaitu untuk pengukuran arus yang menggunakan rangkaian seri dan untuk pengukuran tegangan yang menggunakan rangkaian paralel.
Pada percobaan kali ini, pertama – tama harus disiapkan beberapa alat dan bahan, yaitu solar cell dengan dua variasi luas (5 x 5) cm dan (2,5 x 5) cm, circuit diagram seri dan paralel, filter warna merah, kuning, dan biru, power supply, multimeter, light module, dan kabel penjepit.
            Setelah semua peralatan disiapkan, kemudian menentukan V input pada power supply yang besar V inpunya bisa dilihat pada multimeter. Lalu, dilakukan percobaan pengukuran arus terlebih dahulu. Digunakan circuit diagram seri dan dipasang pada base unit. Kemudian solar cell (5 x 5) cm dipasang dan diletakkan filter merah diatasnya. Setelah itu light module dengan empat lampu pijar yang sebelumnya telah diuji nyala atau tidaknya dihubungkan dengan power supply dan diletakkan diatas filter warna. Kemudian arus output diukur dan dicatat berapa ampere besar arus outputnya dengan tiga perulangan.
DSC_0222
            Kemudian  filter warna diganti dengan warna kuning dan biru. Dilakukan langkah yang sama dengan sebeumnya hinga diperoleh nilai arus outpunya. Setelah itu, solar cell diganti dengan solar cell (2,5 x 5) cm. Lalu V input diganti sebanyak 2 kali.
            Setelah didapatkan nilai arus output dengan tiga variasi filter warna, 2 variasi solar cell, dan 3 variasi V input, kemudian dilakukan percobaan untuk pengukuran tegangan output. Circuit diagram diganti dengan circuit diagram paralel dan langkah yang dilakukan sama seperti pengukuran arus output. Yang berbeda hanyalah multimeter dan solar cell dipasang paralel dan yang dihitung adalah tegangan outputnya.
Gambar 2.2: Flow chart metode percobaan photovoltaic

III.               ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN


Setelah dilakukan percobaan photovoltaic, didapatkan hasil sebagai berikut.
Tabel 3.1: Data percobaan photovoltaic pada saat digunakan solar cell (5x5) cm.
Filter warna
V input (V)
V output (V)
I output (A)
P output
(W)
MERAH
1,585
0,37
0,006
0,00222
0,37
0,006
0,00222
0,37
0,006
0,00222
2,04
0,422
0,013
0,005486
0,421
0,013
0,005473
0,421
0,013
0,005473
3,4
0,501
0,028
0,014028
0,5
0,03
0,015
0,498
0,031
0,015438
KUNING
1,585
0,351
0,005
0,001755
0,351
0,005
0,001755
0,351
0,005
0,001755
2,04
0,403
0,001
0,000403
0,402
0,001
0,000402
0,402
0,001
0,000402
3,4
0,485
0,023
0,011155
0,484
0,023
0,011132
0,484
0,024
0,011616
BIRU
1,585
0,345
0,004
0,00138
0,345
0,004
0,00138
0,345
0,004
0,00138
2,04
0,395
0,009
0,003555
0,398
0,009
0,003582
0,398
0,009
0,003582
3,4
0,48
0,02
0,0096
0,479
0,02
0,00958
0,479
0,02
0,00958

Tabel 3.2: Data percobaan photovoltaic pada saat digunakan solar cell (2,5x5) cm.
Filter warna
V input (V)
V output (V)
I output (A)
P output (W)
MERAH
1,585
0,43
0,003
0,00129
0,43
0,003
0,00129
0,43
0,003
0,00129
2,04
0,465
0,007
0,003255
0,465
0,007
0,003255
0,465
0,007
0,003255
3,4
0,512
0,052
0,026624
0,512
0,052
0,026624
0,512
0,052
0,026624
KUNING
1,585
0,419
0,002
0,000838
0,419
0,002
0,000838
0,419
0,002
0,000838
2,04
0,455
0,006
0,00273
0,455
0,006
0,00273
0,455
0,006
0,00273
3,4
0,502
0,042
0,021084
0,502
0,042
0,021084
0,502
0,042
0,021084
BIRU
1,585
0,415
0,002
0,00083
0,415
0,002
0,00083
0,415
0,002
0,00083
2,04
0,45
0,005
0,00225
0,45
0,005
0,00225
0,45
0,005
0,00225
3,4
0,498
0,036
0,017928
0,498
0,036
0,017928
0,497
0,036
0,017892

Berdasarkan data yang telah diperoleh yaitu V input, Voutput, dan I output, maka nilai P output dapat dihitung menggunakan persamaan (1.1)
Fenomena yang terjadi pada solar cell yaitu cahaya (foton) jatuh ke  permukaan solar cell yang terbuat dari bahan semikonduktor, kemudian energi foton ini ditransfer ke elektron –elektron sehingga elektron tereksitasi dan terjadi aliran arus dalam bahan semikonduktor tersebut. Kemudian arus ini di alirkan ke rangkaian sehingga I output dan V output dapat diukur dan menjadi pembangkit listrik.
Pada percobaan kali ini, varisasi yang digunakan ada 3 yaitu variasi V input, variasi filter warna, dan variasi solar cell. Pada variasi V input, dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa semakin besar nilai V input, maka semakin besar pula nilai V output dan nilai I output untuk setiap variasi filter warna. Sehingga nilai P output yang didapatkan pun semakin besar untuk V input yang semakin besar karena nilai P akan sebanding dengan V dan I.
Variasi filter warna yakni merah, kuning, dan biru memiliki pengaruh terhadap V output, I output, dan P output. Dapat dilihat pada data hasil percobaan bahwa filter merah memiliki P output yang cenderung lebih besar dari pada filter kuning dan biru. Jika dikaitkan pada teori, panjang gelombang akan berbanding terbalik dengan energi kalor yang dipancarkan oleh lampu, dan energi kalor akan sebanding dengan daya output yang dihasilkan oleh solar cell. Warna merah mempunyai panjang gelombang lebih besar dibandingkan biru ataupun kuning. Sehingga, jika menurut teori daya ouput yang dihasikan oleh cahaya yang dihalangi oleh filter merah akan lebih kecil dari pada dengan filter biru atau kuning. Teori ini berbeda dengan hasil percobaan kali ini, walaupun ada beberapa data pada percobaan yang membuktikan bahwa daya output yang dihasilkan dari cahaya yang dihalangi dengan filter merah lebih kecil dari pada daya output yang dihasilkan dari cahaya yang dihalangi dengan filter kuning ataupun biru.
Variasi solar cell menggunakan solar cell (5x5) cm dan (2,5x5) cm. Pada solar cell (5x5) cm memiliki I output, V output, dan P output yang lebih besar dari pada solar cell (2,5x5) cm. Jika semakin luas solar cell yang digunakan, maka akan semakin besar pula nilai I output, V output, dan Poutput yang terukur. Hal ini disebabkan karena pada solar cell yang lebih luas, maka cahaya dari light module yang ditangkap oleh solar akan semakin banyak pula. Sehingga bisa menghasilkan I output dan V output yang besar.
Dari beberapa variasi tersebut, dapat juga dilihat pada grafik-grafik berikut.
Gambar 3.1: Grafik I output terhadap P output pada solar cell (5x5) cm.

Gambar 3.2: Grafik I output terhadap P output pada solar cell (2,5x5) cm.
Pada gambar 3.1 dan gambar 3.2 terlihat bahwa terdapat 3 garis yaitu garis merah untuk filter merah, kuning untuk filter kuning, dan biru untuk filter biru.
Pada kedua grafik, persamaan garis yang ada pada grafik tersebut, y menunjukkan nilai P output, x menunjukkan nilai I output, a atau gradien garis menunjukan nilai V output, dan b menunjukkan ketidakpastian antara titik dan garis. Jika garis menghubungkan titik – titik dengan tepat, maka nilai b akan sama dengan nol seperti yang ditunjukkan pada garis persamaan warna merah dan biru.
Pada gambar 3.1 adalah untuk P output yang diperoleh menggunakan solar cell (5x5) cm. dan pada gambar 3.2 adalah untuk P output menggunakan solar cell 2,5x5) cm. Perbedaan antara keduanya terlihat cukup jelas, yaitu nilai P output pada solar cell (5x5) cm dengan filter warna merah adalah 0,00222 Watt, sedangkan pada solar cell (2,5x5) cm dengan filter warna merah adalah 0,00129 Watt. Hal ini sesuai dengan teori bahwa semakin luas solar cell maka akan semakin besar daya output yang dihasikan.

IV.              KESIMPULAN

Dari percobaan Photovoltaic yang telah dilakukan, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh besar intensitas cahaya  sebanding dengan daya output solar cell, pengaruh lebar solar cell sebanding dengan daya output solar cell, serta nilai panjang gelombang sebanding dengan daya output solar cell, padahal pada teori panjang gelombang akan berbanding terbalik terhadap daya output solar cell.

UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Budiana, Dita Vyantyas, Friska Ayu Fitrianti, Setiawan Abdillah selaku asisten percobaan photovoltaic, rekan – rekan praktikan photovoltaic, dan semua pihak terkait praktikum photovoltaic dalam melakukan percobaan dan penyelesaian laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Krane, Kennent S. 1992. Fisika Modern. Universitas Indonesia. Jakarta.
[2]. Luque, Antonio and Steven Hegedus. 2003. Handbook of Photovoltaic Science and Engineering. Wiley. England.
[3]. Sutrisno.1986. Elektronika Teori dan Penerapannya. ITB. Bandung.

0 komentar:

Posting Komentar