Selamat Datang di blog PHYSICS ini ! . Suatu kehormatan bagi Saya atas kunjungan anda ini. Saya sangat berharap kunjungan berikutnya.

Tetes Minyak Milikan





        Abstrak—Telah dilakukan percobaan yng berjudul Tetes Minyak Milikan. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan besar jari-jari tetesan minyak dan menentukan nilai muatan butiran minyak. Percobaan tetes minyak Milikan ini menggunakan prinsip bola jatuh. Data yang diperoleh berupa waktu naik dan waktu turun butiran minyak, serta besar tegangan sumber. Percobaan dilakukan dengan memberikan variasi pada sumber tegangan yaitu 200 V dan 300 V serta dilakukan perulangan sebanyak 7 kali setiap pengambilan data waktu naik dan waktu turun. Jari-jari diperoleh dari perhitungan berdasarkan penurunan rumus dari kesetimbangan tiga gaya (gaya stokes, gaya gravitasi, dan gaya Archimedes). Sedangkan nilai muatan butiran minyak diperoleh dari kesetimbangan 4 gaya (gaya stokes, gaya listrik, gaya gravitasi, dan gaya apung). Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa semakin besar beda potensial semakin kecil waktu yang dibutuhkan butiran untuk naik maupun turun sehingga semakin besar kecepatannya.    Dari perhitungan rata-rata diperoleh jari-jari butiran minyak pada variasi tegangan 200 volt dan 300 volt berturut-turut sebesar 1,988 x 10-5 m dan 2,295 x 10-5 m. Jika dirata-rata dari kedua jari-jari itu maka dihasilkan jari-jari sebesar 2,142 x 10-5m. Muatan tiap butiran pada variasi tegangan 200 volt dan 300 volt berturut-turut sebesar 4,696 x 10-18 C dan 5,872 x 10-18 C. Jika dirata-rata dari ketiga muatan itu maka dihasilkan rata-rata muatan sebesar 5,284 x 10-18C. Banyaknya muatan tiap butiran yaitu 32,984 muatan.

Kata Kunci—Medan listrik, viskositas, hukum Stokes.

 

I.     PENDAHULUAN

Dengan menggunakan beberapa eksperimen yang telah dilakukan para ahli, dapat diketahui bahwa muatan listrik juga terdapat pada molekul udara. Pada tahun 1909 Robert A. Milikan melakukan percobaan tentang tetes minyak milikan. Pada percobaan ini, minyak disemprotkan pada lubang, sehingga butiran-butiran kecil dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Pengukuran dilakukan tidak jauh dari lubang dimana kecepatannya sudah stasioner. Dari hasil pengamatan ternyata semua muatan butiran selalu merupakan kelipatan bulat dari suatu faktor, yaitu muatan elektron, yang besarnya 1.602192x10-19 C.[1].
Fluida memiliki gesekan internal yang besarnya tertentu disebut viskositas dan dilambangkan dengan η. Sebuah benda yang bergerak dalam fluida yang memiliki viskositas lebih tinggi akan lebih lambat mengalir dibandingkan cairan yang viskositasnya lebih rendah. Hal tersebut karena gaya geseknya lebih besar. Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas antara lain koefisien kekentalan zat car, massa jenism bentuk atau besar partikel. Selain itu suhu juga berpengaruh. Semakin tinggi suhu cairan semakin kecil viskositasnya, begitu juga sebaliknya.[3].
Viskositas erat kaitannya dengan hukum stokes. Hukum stokes juga berkaitan dengan eksperimen Milikan. Persamaan untuk gaya kekentalan tidak akan kita rumuskan langsung berdasarkan hokum aliran fluida kental. Besaran – besaran yang mempengaruhi gaya itu ialah viskototas η fluida yang bersangkutan, jari-jari bola, dan kecepatan relative terhadap fluida,
Fs = 6 η π r υ……………...……(1.1). [4].
Gambar 1.1. Prinsip bola jatuh. [2].
Percobaan ini menggunakan prinsip bola jatuh, dimana bola yang dijatuhkan dari permukaan kedalam sebuah wadah berisi cairan akan mengalami gerakan jatuh ke bawah karena gaya gravitasi. Pada saat awal hingga tertentu gerakan bola yang jatuh dipercepat. Namun pada saat tertentu hingga akhir gerakan bola diperlambat. Didalam fluida yang diam, suatu benda akan mengalami gaya keatas atau gaya apung sebesar berat fluida yang dipindahkannya yang disebut sebagai gaya Archimedes,
Fa = ρzat cair vb g …………….…….(1.2)
Dimana suatu benda yang tercelup dalam fluida akan diapungkan ke atas oleh gaya apung. [2].
Penggunaan medan listrik, menurut Faraday, suatu medan listrik keluar dari setiap muatan dan menyebar ke seluruh ruangan. Ketika muatan kedua diltetakkan di dekat yang pertama, ia akan merasakan gaya yang disebabkan oleh adanya medan listrik di tempat itu. Medan listrik bila di lokasi muatan kedua dianggap berinteraksi langsung dengan muatan ini untuk menghasilkan gaya. Medan listrik didefinisikan sebagai gaya pada muatan.
Fe = E q ………………………….(1.3)
Jika butiran minyak berada diantara dua plat yang memiliki medan listrik, maka desar medan listrik itu adalah
E = v / d ……………………..….(1.4)
Dimana v adalah tegangan listrik, dan d adalah diameter plat. Penyebab medan listrik adalah muatan listrik, sehingga pengukuran kuat medan listrik dengan menempatkan muatan pengetes menyebabkan perubahan kuat medan listrik. .[5].
Untuk mengetahui jari-jari butiran minyak pada percobaan tetes milikan ini, dapat menggunakan persamaan gaya, yaitu penjumlahan gaya keatas dan kebawah adalah nol. Sehingga pada saat butiran minyak bergerak turun, dapat diketahui bahwa besar gaya berat minyak sama dengan gaya apung dan gaya stokes yang bergerak ke atas. Sehingga didapatkan persamaan untuk mengetahui besar jari-jari minyak,
……………………. (1.5)
Nilai kecepatan butirab minyak bisa didapatkan dari waktu dan jarak yang ditempuh tetesan minyak, maka dapat dihitung kecepatan tetes butiran minyak dengan perumusan :
…………..………..(1.6)
Dan saat butiran minyak bergerak naik, didapatkan persamaan untuk menghitung besar muatan elektron. Dengan jumlah gaya keatas sama dengan jumlah gaya kebawah, yaitu besar gaya apung dan gaya listrik adalah sama dengan gaya stokes dan gaya berat minyak, sehingga diperoleh persamaan
 ……(1.7)
banyak muatan tiap butiran dapat dihitung dengan persamaan:
…………………….(1.8)
Tetes minyak milikan adalah percobaan yang menunjukkan bahwa muatan elektron bersifat diskrit yaitu gaya ke bawah pada tetes minyak milikan (percepatan ke bawah) akan terhambat oleh suatu gaya Stokes (gaya penghambat). Percobaan ini dilakukan dengan menyeimbangkan gaya-gaya antara gaya gravitasi dan gaya listrik pada suatu tetes minyak kecil yang berada diantara dua buah plat konduktor.[1].

II.     METODE

Pada percobaan tetes minyak milikan ini, digunakan beberapa alat dan bahan yaitu Milikan oil apparatus yang berfungsi untuk alat utama pada percobaan ini, sprayer yang berfungsi sebagai alat penyemprot minyak ke Milikan oil apparatus, minyak parafin sebagai obyek yang diamati, sumber cahaya yang berfungsi untuk mengionisasi butiran minyak serta untuk memberikan penerangan agar obyek yang diamati dapat terlihat oleh mikroskop, dan yang terakhir adalah stopwatch yang digunakan untuk mengukur waktu yang diperlukan butiran minyak untuk naik ataupun turun.
Capture.PNG
Gambar 2.1. Rangkaian alat percobaan tetes minyak Milikan.
milikan.PNG
Gambar 2.1. Percobaan tetes minyak Milikan.
Setelah peralatan dirangkai seperti gambar 2.1, sehingga akan terlihat seperti gambar 2.2. kemudian alat Milikan oil apparatus dinyalakan dan sumber cahaya diatur agar butiran minyak dapat terlihat di mikroskop. Lalu tegangan input diatur, pada tegangan input digunakan 2 variasi yaitu 200 V dan 300 V. Setelah itu minyak parafin disemprotkan kelubang dengan digunakan sprayer. Kemudian diamati melalui mikroskop dan ditetapkan salah satu butiran minyak untuk dijadikan obyek pengamatan. Karena bayangan pada mikroskop bersifat nyata, terbalik, diperbesar, maka pada saat butiran minyak turun akan terlihat naik pada mikroskop dan begitu juga sebaliknya. Pada saat butiran minyak turun (pada mikroskop naik) diukur waktu yang diperlukan untuk menempuh 1 batas jarak yang berjarak 0,5 mm. Ketika telah menyentuh batas yang ditentukan, tegangan diaktifkan dengan menggerakkan keatas tombol pada alat milikan oil apparatus. Maka seketika minyak akan bergerak keatas (pada mikroskop kebawah) dan diukur waktunya menggunakan stopwatch.  Percobaan ini dilakukan sebanyak 7 kali pengulangan. Setelah itu digunakan variasi tegangan yang lain dan dilakukan langkah yang sama seperti sebelumnya.
Percobaan tetes minyak milikan memiliki output kuantitatif yaitu berupa waktu tempuh butiran untuk naik dan turun  dalam jarak s diantara batas garis atas dan garis bawah pada lensa mikroskop. Nilai dari jarak dan waktu tersebut nantinya akan digunakan untuk menghitung besar jari-jari tetesan. Kemudian setelah didapatkan jari-jari, maka dapat ditentukan nilai muatan butiran minyak.
flow floe.PNG
Gambar 2.3. flowchart percobaan tetes minyak Milikan.

III.     ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan percobaan, didapatkan data waktu tempuh butiran untuk naik dan turun pada setiap tegangan sumber. Berikut adalah tabel hasil percobaan tetes minyak milikan.
Tabel 1. Data waktu tempuh naik dan turun suatu butiran minyak
Tegangan Input (V)
t naik (s)
t turun (s)
200
5,33
6,3
3,19
5,76
3,31
7,56
4,76
4,05
2,65
4,3
3,26
6,9
1,53
2,8
300
1,47
2,52
2,82
7,38
1,25
4,21
2,12
5,57
1,15
4,22
1,6
3,05
1,78
2,35
Berdasarkan data pada tabel 1, waktu tempuh butiran minyak untuk turun relatif lebih cepat daripada waktu tempuh untuk naik walaupun ada sebagian data pada tegangan 200V yang tidak demikian. Waktu untuk turun lebih cepat daripada waktu untuk naik karena butiran minyak hanya dipengaruhi gaya gravitasi bumi sedangkan saat naik butiran minyak dipengaruhi gaya listrik yang arahnya ke atas, resultan gaya gravitasi dan gaya listrik pada saat butiran naik menyebabkan gerak butiran ke atas membutuhkan waktu lebih cepat daripada untuk turun.
Tabel 2. Hasil perhitungan kecepatan naik dan kecepatan turun butiran minyak.
Tegangan Input (Volt)
kecepatan naik
(m/s)
kecepatan turun
(m/s)
200
9,381 x 10-5
7,936 x 10-5
15,674 x 10-5
8,681 x 10-5
15,105 x 10-5
6,613 x 10-5
10,504 x 10-5
12,345 x 10-5
18,868 x 10-5
11,627 x 10-5
15,337 x 10-5
7,246 x 10-5
32,679 x 10-5
17,857 x 10-5
300
34,014 x 10-5
19,841 x 10-5
17,731 x 10-5
6,775 x 10-5
40 x 10-5
11,876 x 10-5
23,584 x 10-5
8,976 x 10-5
43,478 x 10-5
11,848 x 10-5
31,125 x 10-5
16,393 x 10-5
28,089 x 10-5
21,276 x 10-5
Untuk menghitung jari-jari butiran minyak dihitung terlebih dahulu kecepatan naik dan kecepatan turun butiran, dengan menggunakan persamaan (1.6) seperti pada tabel 2. Setelah diperoleh nilai kecepatan, kemudian dapat dicari jari-jari butiran minyak dengan menggunakan persamaan (1.5), serta besar muatan butiran minyak dengan menggunakan persamaan (1.7), Data hasil perhitungan jari-jari dan besar muatan diperlihatkan dalam tabel 3.
Tabel 3. Hasil perhitungan jari-jari butiran minyak, muatan butiran minyak, dan jumlah muatan tiap butiran minyak.
Tegangan Input
 (Volt)
Jari-jari
 (m)
Muatan e-
 ( C )
200
1,767 x 10-5
2,525 x 10-18
1,848 x 10-5
1,848 x 10-18
1,613 x 10-5
1,613 x 10-18
2,204 x 10-5
2,204 x 10-18
2,139 x 10-5
5,383 x 10-18
1,689 x 10-5
3,14 x 10-18
2,651 x 10-5
1,105 x 10-18
300
2,795 x 10-5
8,279 x 10-18
1,633 x 10-5
2,201 x 10-18
2,162 x 10-5
6,17 x 10-18
1,88 x 10-5
3,366 x 10-18
2,159 x 10-5
6,572 x 10-18
2,541 x 10-5
6,657 x 10-18
2,894 x 10-5
7,858 x 10-18

Tabel 4. Hasil perhitungan banyak muatan elektron dalam satu butiran minyak.
Tegangan input (V)
Jari-jari
(m)
muatan
( C )
n
(muatan)
200
1,988 x 10-5
4,696 x 10-18
29,313
300
2,295 x 10-5
5,872 x 10-18
36,654
rata-rata
2,142 x 10-5
5,284 x 10-18
32,984
Percobaan ini menggunakan minyak parafin dan dengan variasi tegangan yang digunakan yaitu 200 volt dan 300 volt. Pada percobaan ini dibutuhkan cahaya, karena selain untuk menerangi obyek yang akan diamati, cahaya juga berfungsi sebagai pengion butiran minyak yang jatuh di dalam tabung. Ionisasi menghasilkan elektron yang melekat pada butiran minyak, sehingga butiran minyak menjadi bermuatan listrik. Butiran minyak ada yang menyerap satu, dua, atau lebih elektron. Jika pelat logam diberi beda potensial dengan pelat bawah sebagai kutub negatif, maka tetes minyak yang bermuatan negatif akan mengalami gaya tolak listrik. Tetes minyak yang mengikat lebih banyak elektron akan tertolak lebih kuat. Pada saat switch pembalik digerakkan maka butiran minyak akan mengikuti gerakan switch pembalik yaitu tetes minyak akan naik jika switch pembalik digerakkan ke atas atau ke arah (+) dan akan turun jika switch pembalik dilepaskan atau digerakkan ke bawah. Namun pada percobaan ini, mikroskop yang digunakan tidak memiliki lensa pembalik dengan sifat bayangan yang dihasilkan mikroskop adalah nyata, terbalik, dan diperbesar, sehingga gerakan butiran yang teramati berkebalikan dengan gerak sesungguhnya.
    Pada saat percobaan, ditemukan kendala – kendala untuk mengamati obyek, diantaranya yaitu ketika butiran minyak yang ditetapkan ternyata salah (+), maka ketika diberi medan, maka butiran tersebut akan bergerak turun karena medan listrik bersifat negatif. Dan juga ketika butiran minyak yang ditetapkan pecah saat bergerak turun atau naik, sehingga dilakukan pengamatan kembali untuk menentukan butiran minyak yang diamati. Dari perhitungan rata-rata diperoleh jari-jari butiran minyak pada variasi tegangan 200 volt dan 300 volt berturut-turut sebesar 1,988 x 10-5 m dan 2,295 x 10-5 m. Jika dirata-rata dari kedua jari-jari itu maka dihasilkan jari-jari sebesar 2,142 x 10-5m. Muatan tiap butiran pada variasi tegangan 200 volt dan 300 volt berturut-turut sebesar 4,696 x 10-18 C dan 5,872 x 10-18 C. Jika dirata-rata dari ketiga muatan itu maka dihasilkan rata-rata muatan sebesar 5,284 x 10-18C. Banyaknya muatan tiap butiran yaitu 32,984 muatan.
Data yang didapatkan pada percobaan ini tidak sepehuhnya sempurna dan masih ada eror, eror dapat disebabkan oleh sulitnya menentukan butiran minyak yang berkecepatan stasioner secara konstan, terkadang praktikan menentukan suatu butiran minyak pada saat bergerak turun namun saat bergerak naik menentukan dengan butiran minyak yang berbeda karena butiran minyak yang pertama pecah.
Tabel 5. Hasil perhitungan eror.
Eror nilai q pada pengulangan ke-
tegangan input (V)
200
300
1
0,937
0,981
2
0,957
0,927
3
0,945
0,974
4
0,961
0,952
5
0,970
0,976
6
0,949
0,976
7
0,986
0,980
eror rata-rata
0,958
0,967

IV.     KESIMPULAN

     Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa semakin besar beda potensial semakin kecil waktu yang dibutuhkan butiran untuk naik maupun turun sehingga semakin besar kecepatannya.    Dari perhitungan rata-rata diperoleh jari-jari butiran minyak sebesar 2,142 x 10-5m. Muatan tiap butiran sebesar 5,284 x 10-18C. Banyaknya muatan tiap butiran yaitu 32,984 muatan.

UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada asisten laboratorium, Mahardika, Devi Eka  S.A., Maria Fransisca G., Yovanita N. yang telah membimbing dalam  percobaan tetes minyak Milikan, serta terimakasih kepada teman-teman satu tim atas kerja samanya dalam melakukan praktikum tersebut.

DAFTAR PUSTAAKA
[1]    Alonso M, Finn. 1992. Dasar-Dasar Fisika Universitas Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
[2]    Dosen – Dosen Fisika. 2012. Fisika I Kinetika Dinamika Getaran Panas. Surabaya: ITS.
[3]    Giancoli, Douglas. C. 2001. Physics. USA: Pearson Prentice Hall.
[4]    Sears dan Zemansky. 1962. Fisika untuk Universitas. Bandung: Bina Cipta.
[5]    Tipler, Paul. A. 1992. Fisika untuk Sains dan Teknik 2. Jakarta: Erlangga.


0 komentar:

Posting Komentar